Pembuatan kandang
Ukuran
kandang ternak relatif tergantung lahan yang tersedia, idealnya
berukuran lebar 1 m x panjang 2 m x tinggi 3,5 m. Bahkan, ukuran lebih
kecil juga bisa yaitu 1 m x 1 m x 3 m, yang penting tinggi, karena jenis burung
ini menyukai suasana kandang yang tinggi. kiri kanan kandang terbuat
dari batako atau sejenisnya yang penting tertutup antara sekat kandang
satu dengan kandang lainnya. Bagian atas maupun depan separuh dibiarkan
terbuka, karena karakter burung ini mudah berdaptasi dengan lingkungan di sekitarnya, tidak sensitif.
Lantai
kandang cukup dari tanah agar mudah menyerap kotoran dan kelembaban di
dalam kandang terjaga. Batang tangkringan dari kayu berbentuk persegi
tidak bulat, tangkringan kotak persegi lebih mudah dicengkeram. Bak
mandi sebagai sarana mandinya juga harus disediakan, kotak sarang
terbuat dari kayu atau tripleks ukuran 25 cm x 25 cm x 35 cm ditempatkan
di bagian atas, agar memudahkan pemanenan anakan, kotak sarang
ditempatkan di luar, sementara pintu masuk sarangnya menghadap ke dalam
kandang. Dengan begitu disaat kita panen anakan tidak perlu masuk
kandang, cukup buka dari luar.
Tanda Indukan Sudah Jodoh Dan Dalam Masa Birahi
Indukan
yang sudah jodoh dan memasuki masa birahi akan ditandai dengan perilaku
keduanya ngoceh sepanjang hari itu pertanda sepasang indukan sudah siap
kawin. Seminggu atau dua pekan kemudian keduanya akan kawin dan
ditandai dengan mengangkut sarang (membuat sarang), rata-rata sepasang
indukan bisa bertelur 3-4 butir. Telur akan menetas setelah dierami
selama 14 hari, khusus indukan yang berkarakter tidak bisa bawa anak
atau suka buang anakan, biasanya anakan sudah bisa dipanen pada umur 2
hari. Meskipun idealnya anakan dipanen setelah memasuki umur 6-7 hari.
Anakan yang baru dipanen terutama diusia 2 hari segera masukkan ke
inkubator.
Sementara
selama dua minggu kemudian setelah anakan dipanen, sepasang indukan
sudah kembali berproduksi. Kebutuhan extrafooding selain voer buat
indukan cukup diberikan 30 ekor jangkrik dan 15 ekor ulat hongkong
sehari untuk sepasang indukan. Kecuali indukan yang sedang bawa anakan,
porsi jangkrik harus ditambah dua kali lipatnya. Pemenuhan nutrisi
buahnya bisa diberikan buah pepaya atau pisang, vitamin pemicu produksi
juga wajib diberikan.
Merawat Anakan Jalak Bali
Tingkat
kematian pada piyikan jalak bali bisa dikatakan nyaris mudah diatasi,
yang penting pemberian asupan makanannya terpenuhi. Merawat anakan jalak
bali relatif aman, karena kondisi piyikan begitu menetas sudah langsung
bisa menegakkan kepalanya sambil buka paruh minta disuapi. Pemberian
makanan pada piyikan cukup jangkrik dberikan sepuasnya setiap setengah
jam sekali. Memasuki umur seminggu makanan ditambah adonan voer dicampur
kroto plus jangkrik. Anakan sudah bisa makan sendiri setelah memasuki
umur 30 hari.